![]() | ![]() | ![]() |
Ka’bah Al Musyarrafah
Nama ka’bah berasal dari bahasa arab yang berarti bangunan segi empat yang melambangkan persatuan yang kokoh karena terdiri dari 4 sisi yang satu dengan yang lain nya saling memperkuat untuk berdiri
Ka’bah Al musyarrafah(ka’bah yang mulia) di dalam al quran di sebutkan secara ekslipsit pada surat al maidah ayat 97
Selain itu dia memiliki nama dan sebutan lainnya al bait(rumah) ali imran 96-97 al anfl 35 al hajj 26 dan quraisy 3, baitullah(rumah allah) al baqarah 125, Ibrahim 37, Al hajj 26, al bait al haram(rumah suci) al maidah 97, al bait al atiq(rumah tua atau pusaka) al hajj 29 dan qiblat al baqarah 144.
Tinggi seluruh dinding ka’bah: 15meter. Lebar dinding utara: 10,02 meter, lebar dinding barat: 11,58 meter lebar dinding selatan 10,13 meter dan lebar dinding timur adalah 10,22 meter. Berdasarkan surat ali imran: 96 ka’bah merupakan bangunan yang pertama di bumi yang di pergunakan ibadah pada allah swt. Pernyataan allah ini sekaligus sebagai bantahan terhadap ahli kitab yang menyatakan bahwa bangunan tertua untuk ibadah adalah masjidil aqsha. Sejak jaman nabi ismail, ka’bah sudah di tutup dengan kiswah. Yang pertama member kiswah dari bahan sutra adalah hajjaj yaitu pada tahun 684 masehi adapun kiswah hitam yang sekarangnini adalah bikinan pemerintah Arab Saudi. Terdiri dari sutra asli yang beratnya mencapai 670 kg, dan dilengkapi kaligrafi yang berbenang emas. Kiswah ini ada 2 yaitu bagian luar berwarna hitam dan yang bagian dalam ka’bah bewarna hijau dibikin oleh pabrik yang di Mekah dengan pealatan modern dan tenaga ahli yang berjumlah 240 orang.
Dalam satu Tahun Ka’bah dicuci 2 kali yaitu Bulan Dzulhijah dan pada awal bulan Sya’ban.
Namun Kiswah diganti hanya sekali dalam satu Tahun dengan anggaran 17 juta real Saudi (+ US$ 4.550 juta) untuk satu kiswah.
Bangunan Ka’bah yang ada sekarang merupakan hasil renovasi berkali-kali; sejak nabi Adam, kemudian oleh Nabi Syits, nabi Ibrahim, nabi Ismail, Abdul Muthalib, Suku Quraisy, Abdullah bin Zubair bin Awwam, Hajjaj bin Yusuf Ats Tsaqofi. Dan yang nampak sampai sekarang adalah hasil pembangunan Sultan Murad IV al Utsmani pada tahun 1630 M.
Melalui pintu yang berlapis emas, orang dapat masuk ke dalam ka’bah dan melakukan shalat atau berdo’a didalamnya. Namun demi menjaga kesucian Ka’bah, tidak semua orang boleh masuk kedalamnya, kecuali mereka yang mendapat izin dari Raja Saudi atau Walikota Mekah. Bagi orang yang ingin melakukan sholat didalam ka’bah cukup dengan melakukan sholat di Hijr Ismail karena Ia termasuk Ka’bah sebagaimana ditegaskan dalam beberapa hadits shahih yang bersumber dari ummul mu’minin Aisyah r.a.
Didalam Ka’bah terdapat 3 buah tiang yang besarnya kira-kira ½ meter dari kayu yang berwarna merah keungu-unguan. Tiang ini dipasang oleh Abdullah bin Zubair ( 683 M ) untuk penyangga loteng. Diantara 3 tiang besar itu dipasang kayu melintang dari utara ke selatan, tingginya kira-kira 2/3 tinggi Ka’bah. Disitu digantung lampu beraneka ragam. Semua sisi dalam ka’bah ditutup oleh curtain dari sutra yang sangat anggun berwarna hijau untuk dinding samping, dan merah mawar untuk loteng. Adapun lantainya adalah merah putih hanya sedikit yang berwarna lain.
|
0 komentar:
Posting Komentar